Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

TINJAUAN KRITIS PENGARUH ADAT ISTIADAT TERHADAP KONSEP PEMAHAMAN RADIKAL DALAM BERAGAMA DI INDONESIA

  TINJAUAN KRITIS PENGARUH ADAT ISTIADAT TERHADAP KONSEP PEMAHAMAN RADIKAL DALAM BERAGAMA DI INDONESIA Oleh: Ananda, Rifki, & Akbar Indonesia merupakan Negara yang beragam. Ini dibuktikan dari banyaknya macam suku, budaya, agama, dan adat istiadat yang tersebar di seluruh wilayahnya. Keberagaman ini telah ada bahkan sebelum zaman penjajahan, dan lahir pada saat Bentuk Negara Indonesia masih dalam nomenklatur Kerajaan. Namun, sampai saat ini keberagaman dan pluralitas yang ada di Indonesia seakan-akan memudar. Salah satu faktor penyebabnya ialah maraknya pemahaman radikal yang terus tumbuh dalam ruang lingkup keagamaan dan meneror setiap lapisan masyarakat Indonesia. Pemahaman radikalisme yang tumbuh dalam kehidupan masyarakat di Indonesia didasari oleh beberapa faktor, diantaranya ialah faktor pemikiran, ekonomi, politik, sosial, psikologis, dan pendidikan. Faktor tersebut berasal baik dari dalam diri manusia, maupun dari lingkungan sekitar. Manusia yang telah terpengaruh...

Kekuatan Otoritas Agama dalam Menentukan Kursi Politik di Indonesia

  Kekuatan Otoritas Agama dalam Menentukan Kursi Politik di Indonesia Tirsa, Wiriyan, Wayan Secara sosiologis agama merupakan pranata sosial yang diekspresikan oleh pemeluknya dalam bentuk sikap dan prilaku dalam kehidupan sehari-hari. Bryan S. Turner menyebutkan bahwa agama memiliki fungsi-fungsi antara lain: sebagai kontrol sosial, sebagai acuan legitimasi politik, dan sebagai perekat sosial (solidaritas sosial). Kedudukan agama di negara Indonesia ini sangat penting, karena Pancasila sebagai ideologi negara menunjukkan, bahwa Indonesia bukanlah negara sekuler walau tidak bisa juga disebut sebagai negara agama. Secara kelembagaan, negara Indonesia dibangun seperti lazimnya negara modern sekuler, tetapi secara filosofis, negara ini didasarkan pada Pancasila, yang sila pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Bahkan Pasal 28 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945) menyebutkan bahwa: “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa” Dala...

Dinamika Serta Polemik Poligami di Indonesia: Meneliti Nilai-nilai Serta Sisi Lain Mentoring Poligami Berbayar

  Dinamika Serta Polemik Poligami di Indonesia: Meneliti Nilai-nilai Serta Sisi Lain Mentoring Poligami Berbayar   Oleh: Anita Dkk   Pada dasarnya perkawinan merupakan cara untuk meneruskan keturunan dan menjaga kelangsungan hidup melalui keturunan yang sah secara agama dan negara. Perkawinan ini juga bersifat qodrati karena menyangkut kebutuhan akan penyaluran hasrat biologis, sehingga keinginan untuk memiliki keturunan menjadikan salah satu pendorong terjadinya perkawinan.   Dalam Al-Quran dijelaskan perkawinan ini sendiri sebagai wadah untuk mendapatkan ridho Allah SWT , kebahagiaan hidup, ketentraman jiwa serta kasih sayang. Maka dari itu, perkawinan dikatakan suatu ikatan yang sakral sebagai salah satu ikatan yang kokoh nan agung. Dalam perkawinan juga dikenal dengan yang namanya poligami. Kata poligami sendiri berasal dari Yunani “ polygamie ”, yaitu poly yang berarti banyak dan gamie yang berarti laki-laki. Sehingga dapat ditarik garis tengah bah...

Pengaruh Keberagaman Agama dan Toleransi dalam Penyelesaian Kasus Hukum di Indonesia

  Pengaruh Keberagaman Agama dan Toleransi dalam Penyelesaian Kasus Hukum di Indonesia   Oleh: Zayn, Dian, & Rina   Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki jumlah total penduduk sekitar 260 juta. Dengan jumlah penduduk yang tinggi tersebut, tentu rakyat Indonesia memiliki suku dan budaya yang sangat beragam, Salah satunya dalam hal keberagaman agama. Bahkan, keberagaman ini juga membuat masyarakat memiliki perbedaan agama. Tercatat, ada 6 agama besar yang diakui di Indonesia sesuai hukum yang berlaku, yaitu agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mendefinisikan keberagaman sebagai suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari suku bangsa, RAS, agama, keyakinan, ideologi politik, sosial budaya, ekonomi dan lainnya. Oleh karena itu bapak pendiri bangsa membuat negara indonesia menjadi negara yang berbe...

PERAN TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA TERHADAP PAHAM RADIKAL DI INDONESIA

  PERAN TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA TERHADAP PAHAM RADIKAL DI INDONESIA Oleh: Yudi, Zausan, & Khairi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara kesatuan yang ber landas kan pada Pancasila. Pancasila digunakan tidak hanya sebagai dasar Negara, tetapi Pancasila juga digunakan sebagai pandangan hidup bangsa, kepribadian bangsa, ideologi bangsa dan jiwa bangsa Indonesia. Oleh karena itu, di dalam Pancasila sendiri terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur yang berfungsi sebagai pedoman untuk mengatur hubungan manusia dengan sesama, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan. Pancasila tidak dapat lepas dari pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945), hal ini dikarenakan dalam pembukaan UUD NRI 1945 terdapat rumusan Pancasila yang secara formal diakui sejak ditetapkannya pada tanggal 18 Agustus 1945. UUD NRI 1945 memiliki fungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, p...