GENERASI MILENIAL TIDAK HANYA PENIKMAT TAPI PENCIPTA

GENERASI MILENIAL TIDAK HANYA PENIKMAT TAPI PENCIPTA




Oleh : RUSDIANTO

Tidak bisa dielakkan pertumbuhan teknologi di indonesia ini, begitu banyak orang-orang yang rentan terhadap teknologi baru yang hadir mewarnai bumi indonesia membuat orang menjadi tidak terbiasa lagi untuk kemudian meninggalkannya, mulai dari orang tua, remaja, sampai pada anak-anak tidak luput dari pengaruh teknologi yang berkembang secara pesat ini. Lalu, apa yang kemudian yang diberikan oleh  terknologi tersebut dalam kemunculannya?, pertanyaan yang harus kita kemukakan jawabannya secara bersama.

Ya, sebuah keniscayaan yang kita tidak bisa menghindarnya dengan hadirnya Revolusi Industri yang kian semakin masif. Proses revolusi industri pertama kali terjadi pada abad ke-18 di inggris atau tahun 1760-1840. Yang dimana terjadi peralihan dalam penggunaan tenaga manusia beralih ke tenaga mesin, seperti pada industri tekstil. Manufaktur tekstil yakni salah satu industri yang paling besar yang hadir di inggris pada saat itu yang mampu merubah serat menjadi benang atau benda-benda lainnya.

Masa sekarang, itu hanya sabagian kecil dari industri-industri yang hadir pada abad 20 ini, sekarang telah hadir industri-industri yang lebih canggih, lebih modern, yang sebelumnya belum terbayangkan muncul di tengah-tengah kehidupan kita kemudian menyuntik tubuh kita. apa yang kita kenal sebagai teori “Jarum Hipodermik”, yang di mana saat ini seluruh tubuh kita terutama sekali otak yang menjadi sentralisasi pengontrol tubuh kita telah disuntikkan oleh teknologi baru ini.

Pentingnya kita untuk kemudian menyadari itu semua, yang artinya, sebagai generasi baru bangsa bahkan kita telah di cap sebagai Generasi Milenial tidak hanya sekedar menikmati hasil industri barat, tapi memanfaatkan dengan sebaik-baiknya bahkan menciptakan dengan lebih baik. Nadiem Makarim Contohnya generasi yang memanfaatkan industri media massa untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah, Nadiem Makarim meluncurkan sebuah aplikasi yang bernama Gojek Indonesia, aplikasi ini diluncurkan ke publik pertama kali pada tahun 2010 di ibukota dan sampai sekarang telah diunduh oleh pengguna Android hingga 50 juta kali. Sampai detik ini, perusahaan Gojek sudah tersedia di lebih dari 50 kota di Indonesia, bahkan ekspansinya sampai ke negara-negara di Asia Tenggara semisal Thailand, Vietnam dan Singapura.Ini hanya suatu contoh generasi milenial Indonesia yang memanfaatkan industri media massa sebagai ladang penghasil uang. Masih banyak generasi milenial yang telah memanfaatkan media massa sebagai sarana penghasil uang maupun kepentingan orang banyak, seperti Grab, Tokopedia, Ruang Guru, bahkan Youtube dan masih banyak lagi karya anak bangsa dari sarana media massa dalam memanfaatkan kehadirannya.Tidak hanya ladang untuk keuntungan diri sendiri, tapi juga sebagai lapangan penghasilan moneter untuk orang banyak.

Generasi milenial yakni generasi yang lahir sejak rentang tahun kelahiran 1981 sampai dengan 1994 masehi,  yang sudah mengenal teknologi seperti komputer, video games, dan smartphone. Lalu generasi yang lahir sesudahnya disebut generasi Z generasi yang lahir berkisar 1995 sampai 2010, generasi yang diperkenalkan sejak kecilnya gadget canggih dan internet dan secara tidak langsung mempengaruhi perilaku kepribadiannya.

lalu kita yang lahir 1981-1994 atau lahir 1995-2010 sampai sekarang masih hanya menikmatinya tanpa menciptakan sesuatu yang bermanfaat dari industri media massa yang telah ditawarkan ini, tidak seperti itu, kita sebagai Agen of Change and Agent of Control mulai dari sekarang merubah mindset berpkir yang kamarin kita disuapin, tapi sekarang kitalah yang akan menyuapin. Namun, tidak segampang narasi atau sebatas segampang membalikkan telapak tangan untuk menciptakan apa yang kita pikirkan, harus jatuh sepuluh kali atau seratus kali bahkan mungkin seribu kali. Kisah inspirasi dari Steve Jobs seseorang yang pernah gagal dalam bidang Teknologi dan ia hampir untuk meninggalkan pekerjaannya di bidang teknologi tersebut. namun, tiba-tiba aura rasa semangat pun muncul didalam jiwanya, sehingga pada akhirnya Steve Jobs menciptakan teknologi yang sampai saat ini tidak ada yang mampu mengalahkan penciptaannya dibidang terknologi yakni Iphone.
Bukan kesuksesannya yang menjadi motivasi kita, akan tetapi proses kegagalannya. Steve Jobs mengatakan “satu-satunya cara untuk melakukan hal yang besar adalah mencintai apa yang kamu kerjakan”. ketika kita mencintai suatu pekerjaan, maka apapun rintangan yang dihadapi akan terasa ringan dilalui. Namun, banyak pun problem dalam pekerjaan yang dicintai tidak berarti meninggalkan apa yang kita cintai tetapi teruslah berjuang karena masalah adalah tangga pertama untuk berpijak ke tangga selanjutnya.

Ini selaras dengan Firman Allah Swt dalam surah Ar-Ra’d Ayat 11 Artinya: “sesungguhnya Allah Tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah apa yang ada di dalam diri mereka”. Inilah yang harus kita pahami bahwa tidak bisa kita menunggu tanpa melakukan suatu perubahan dalam hidup ini, karna hidup butuh penggerak, siapa lagi kalau bukan diri kita sendiri yang menggerakannya. Apalagi sekarang ditunjang Dengan kesediaan sarana untuk kita berinovasi melakukan perubahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IMPLIKASI CINTA SEBAGAI SUATU CACAT KEHENDAK DALAM PERJANJIAN

Menilik Kebijakan Mahkamah Agung terhadap Kaesang, Apakah Sudah Sejalan dengan Konstitusi Indonesia?