Kau Butuh Senyummu
Kau Butuh Senyummu
Oleh : Muhammad yewen
Sebelum baca senyum dulu dong!!.
Senyummu itu loh, aku bisa membayangkannya, yaa efeknya aku juga senyum sambil ngetik namun senyumku berlanjut dengan tertawa, yaa karena aku tau apa yang akan aku tulis, dan yang akan ku tulis adalah jujur saja aku tidak tau wkwkwkw lanjut, oww yaa sebelum masuk ke ranah inti tulisan supaya paragraf awalnya ini agak banyakan aku basa-basikan aja, supaya rapi aja tulisan ini, agar terlihat paragrafnya utuh. Baik, sedikit lagi lima baris nii paragraf, ini atau marginnya aja ya aku atur supaya pas. Oke cukup udah 5 baris. Ehh maaf spasinya aku ubah jadi 1,5 jadinya barisnya nambah, lanjut kita masuk ke paragraf ke 2, mau-mau inti niii selooo
Kita sama-sama mengetahui kalau hidup ini begitu lucunya “lebih lucu daripada yang kita duga , daripada terbawa hati yang gelisah, cobalah tuk menangis saja, demi meraihhh masa depan terlihat”. Oke itu yang ditanda petik cuma lagunya captain tsubasa, film kartun tentang sepak bola. Serius amat dirimuu woee, tolong kepada kawan-kawan yang baca nii tulisan bangkitkan imajinasinya yaaa, pake imajinasi seru lohh. Kawan-kawan bisa imajinasikan kalo aku yang lagi ngomong dalam ni tulisan atau siapa aja deh, terserah.
Akhir-akhir ini, hari demi hari ini kegelisahan teruss saja merenggut senyummu, aneh sekali, padahal begitu lucunya, banyak hal lucu disekitar, mengapa kita tidak peka, janganlah kau jauhkan dirimu dari mendengar sesuatu tentang kejadian sederhana yang lucu-lucu. Hidup kita ini sebenarnya lucu-lucu, Cuma kadang kita yang membacanya terlalu serius, santai saja. Senyumlah dan tertawalah. Senyumlah baca nii tulisan, tertawalahh, ketawain betapa lucunya nii tulisan, terserah tertawa karena persepsi lucu yang mana, yang penting senyumlah dan tertawalah. Jika dirimu nggak bisa tertawa, maka tertawalah, tertawakan dirimu yang nggak bisa tertawa padahal begitu banyak hal lucu dalam hidup ini.
Biasanya ketika seringkali kita tidak mau memperhatikan yang lucu-lucu disekitar kita, akibatnya pemahaman kita akan picik dan watak menjadi kurang tanggap. Kalau kamu belum bisa menangkap betapa lucunya hidupmu, artinya kamu belum peka terhadap hidupmu. Ngapain stres, ngapain sumpek, hidup ini lucu lohh. Nggak lulus-lulus ujian itu lucu, peristiwa-peristiwa politik hari ini lucu-lucu,kamu patah hati itu lucu dan biasanya orang yang patah hati itu kan akan punya banyak temen, lahh iya si Dia kan bilangnya kita temanan aja yaa. Cuma hal-hal lucu ini kok melihatnya marah-marah, harusnya kan ketawa. Ada temen yang bikin humor seringkali kita menanggapi serius, jadinya bukan ketawa , malah marah. Akhirnya temen takut buat lucu-lucu, ngomongnya serius terus, interaksinya pun dengan wajah yang datar, lurusss. Humor lohh yaa bukan ngehina atas dasar kelucuan. Kalau ada masalah itu sebenarnya kelucuan dalam hidup. Tertawalah, senyumlah.
“Bila engkau tidak mampu menikmati segarnya komedi, segarnya humor, segala kelucuan. Maka awan kelabu kehidupan yang serius akan menghancurkan dirimu.”
(Abu Hayyan At-Tauhidi)
”Kegelisahan adalah setengah dari penyakit,
ketenangan adalah setengah dari obat
dan kesabaran adalah permulaan kesembuhan”
(Ibnu Sina)
Tertawalah dan tersenyumlahh, saat ini mulai ramai berita-berita terkait dengan bipolar atau gangguan mental akibat pandemi saat ini. Yang aku takutkan adalah ketika akal kita direnggut oleh rasa gelisah, karena akal sangat sentral untuk menjadi manusia, itulah sebabnya manusia sering disebut binatang yang berfikir. Bukankah juga imun manusia dipengaruhi oleh pikiran. Generasi millenial memanglah memiliki tingkat stres yang tinggi, ada karena arus informasi negatif yang menghujam dirinya, ada karena rasa malasnya yang tak bisa mengalahkan masalahnya, ada karena ia tak bisa menghilangkan kepura-puraannya terkait memiliki masalah, padahal solusi dari masalahnya adalah dengan berhenti berpura-pura. Dan itu lucu jadi tertawalah.
Sekitar awal januari tentunya kawan-kawan telah membaca tweet “tuhan yang terpojok”, yaa memang betul Tuhan telah banyak berjanji kepada kita, mengapa kita tidak tagih janji Tuhan, mari pojokkan Tuhan, minta kepadanya segala hal yang telah dijanjikan. Dan biasanya kalau mau minta itu harus kenal dulu dan tentunya disaat-saat yang tepat. Untuk itu mari dekati Tuhan. Ahh udahlah mulai males aku ngetik.
Tolong yaaa kalau mau bawain aku makanan, jangan pas aku sakit, karena kalau aku lagi sakit, yaaa makanan itu gak enaklahhhhh woeee, mana bisa aku makan, bawain makanan enak itu pas aku lagi sehat dongggg. Kalau aku sehat, kumakan didepanmu langsung habis. Dan tak kan kubagi walau hanya secuil (haaa kalimat disamping lagunya Rhoma ‘miras’)
Udahlah.
Komentar
Posting Komentar